Mendiagnosa gangguan otot, penyakit atau infeksi sering membutuhkan contoh jaringan yang akan diekstrak, tetapi cara ini dapat menyakitkan dan sulit untuk dilakukan. Para peneliti di Institut Rehabilitasi Chicago (RIC) telah mengembangkan alternatif dari diagnose penyakit otot dengan menggunakan sensor laser yang cepat memindai dan mengukur kesehatan jaringan otot. Untuk pertama kalinya, tim ini menguji penemuan mereka di otot yang hidup.
Sarcomeres adalah filamen bundel yang membentuk serat otot dan komponen utama yang dapat memperluas jaringan otot. Mengukur panjang sarcomeres dan melihat bagaimana mereka bergerak adalah salah satu metode diagnosa yang akurat namun metode ini cukup sulit dan menyakitkan. Difraksi laser juga merupakan salah satu metode mengukur sarcomeres dengan sinar balok melalui serat otot sehingga cahaya memantul kembali, cara ini mengharuskan pembedahan otot. Menurut peneliti RIC, sebuah proses bedah benar-benar dapat merusak jaringan otot dan sangat sulit dilakukan sehingga dibutuhkan metode baru untuk mendiagnosa penyakit otot.
Akhirnya para peneliti dapat membuat metode baru, metode ini disebut refleksi spektroskopi resonansi (RSS). Prinsipnya sama seperti difraksi laser namun metode ini dapat mengukur panjang sarcomeres lebih akurat dan dapat dilakukan saat otot-otot sedang bergerak. Dengan memasukkan sebuah sensor laser yang berukuran hanya 250 mikrometer, sensor ini akan menyinari otot dan mendeteksi sarcomeres di otot. Laser akan berada di dalam otot dan mengukur panjang sarcomeres.
Selain untuk mendiagnosa, para peneliti percaya metode ini dapat digunakan untuk membuat model 3D dari sarcomeres dan memungkinkan ilmuwan untuk lebih mempelajari masalah otot untuk dunia medis. Sementara itu, tim peneliti ini terus mengembangkan sensor agar dapat digunakan secara terjangkau dan efektif.
ConversionConversion EmoticonEmoticon